Minggu, 19 Juni 2016

kisahku

saya anak kelima dari lima saudara, saudara laki-laki 2 orang dan saudara perempuan 2 orang. Ayahku meninggal ketika aku berumur 2 tahun.  Sejak kecil saya dibesarkan oleh seorang ibu. Ibu adalah kebanggaan bagiku. Beliau seorang ibu rumah tangga sekaligus kepala keluarga.
Kata ibuku, ayahku jatuh sakit ketika saya masih dalam kandungan. Dan ayahku meninggal ketika saya berumur 2 tahun pas bulan 12 dimana bulan ini bulan kelahiranku. Waktu itu, saya masih kecil dan belum tahu apa-apa, bahkan muka ayah sendiri  tidak kukenal. Kadang saya slalu bertanya-tanya didalam benakku,, bagaimana muka ayahku, apa seperti pamanku atau berbeda??? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang slalu timbul dibenakku. Kadang saya iri sama teman-temanku yang memiliki kasih sayang seorang ayah dan  slalu nyebutin kata ayah. Pernah ku ingat, ketika saya masih  kelas 2 SD. waktu itu saya mendapat peringkat ke II (dua), seperti biasa ketika penaikan kelas setiap anak mendapat peringkat maka  orang tua maju di depan untuk mewakili anak-nya mengabil rapor. Waktu itu ibuku tidak hadir, sementara teman-temanku yang mendapat peringkat orang tuanya sudah di depan kelas tinggal saya sendiri tanpa didampingi serorang wali, rasanya sediih bangat. dan  saya membayangkan coba saja ayah masih hidup pasti ayah sudah maju didepan dan mendampingi saya mengambil rapor.  Bahkan ayah pasti bangga sama saya.

belum berkhir masih ada Lanjutanyaaa……..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar