Senin, 20 Juni 2016

TUGAS MENYUSUN NCP PENYAKIT GASTRITIS KRONIS

Tugas Perbaikan Dietetika Dasar

MENYUSUN NCP DAN MENU SEHARI
(PENYAKIT GASTRITIS KONIS)




Oleh :

KELOMPOK II

BEBU INDRAWATI
 (P00331014031)
KELAS IIB



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
PRODI D-III GIZI
2016


Kasus no 2.
Seorang  Mahasiswa wanita umur 22 tahun , TB 170 cm, BB 52 kg, dirawat  di RS dengan keluhan panas, pusing, nyeri ulu hati  dan BAB berdarah. KU lemah  kesadaran CM pasien sering mengalami hal yang sama sejak 2  tahun yang lalu, tidak ada keluhan yang lain. Ayah mengidap penyakit liver. Hasil pemeriksaan suhu 38,2 0C;  nadi 92 x/menit; HB 11,4 gr %; leukosit 7,7 ribu /mmk,; albumin 3,4 gr/ dl; LED 30 mm/jam. pengobatan dengan antacid; paracetamol dan bedrest. Kebiasaan makan bubur beras 3 kali/hari, sayur 3 kali/hari, LH/LN 3 kali/hari, buah jarang dan suka minum soft drink setiap hari dengan hasil recall konsumsi 3 hari didapatkan rata-rata asupan makanan E; 1200 kalori,  P; 56 gram, L; 37 gram, KH;  234 gram.  Susunlah NCP dan menu sehari!
·         BAGIAN 1 ASSESMENT GIZI
A.    Anamnesis
1.      Identitas Pasien
Nama                     :  Ny. R
Umur                     : 22 Tahun
Sex                         :  Perempuan
Pekerjaan               : Mahasiswa
No. RM                 : -
Ruang                    : -
Tgl masuk RS       : -
Diagnosa medis  : Gastritis Kronis

2.      Berkaitan dengan riwayat penyakit
Ø  keluhan utama         : panas, pusing, nyeri ulu hati dan BAB berdarah
Ø  riwayat penyakit sekerang :  gastritis kronis
Ø  riwayat penyakit dahulu  :  Ny R sering mengalami hal yang sama sejak 2 tahun yang lalu.
Ø  Riwayat penyakit keluarga : Ayah kandung  Ny R  mengidap penyakit liver
Ø  Pengobatan : antacid, paracetamol dan bedrest


3.      Berkaitan dengan riwayat gizi
Ø  Data sosio eknomi
Penghasilan             : -
Jumlah anggota keluarga : -
Suku            : -
Ø  Aktifitas fisik :  kampus dan termasuk aktifitas sedang
Ø  Alergi makanan : -
Ø  Masalah gastrointestinal : saat ini pasien merasa  panas, pusing, nyeri ulu hati dan BAB berdarah
Ø  Kesehatan mulut : -
Ø  Perubahan berat badan  : -
Ø  Riwayat/ pola makan : Kebiasaan makan bubur beras 3 kali/hari, sayur 3 kali/hari, LH/LN 3 kali/hari, buah jarang dan suka minum soft drink setiap hari

Kesimpulan : pasien di diangnosis menderita gastritis kronis, aktifitas sekarang kampus dan termasuk aktifitas sedang, saat ini pasien merasa panas, pusing, nyeri ulu hati dan BAB berdarah. Pola konsumsi Kebiasaan makan bubur beras 3 kali/hari, sayur 3 kali/hari, LH/LN 3 kali/hari, buah jarang dan suka minum soft drink setiap hari.

B.     Antropometri
-          BB       =  52 kg
-          TB       =  170 cm

BBI = (TB – 100) – 10 % (TB – 100)
        = (170 – 100) – 10 % (170 – 100)
        = 63 kg
IMT =
                    = 
       = 17,9  ( gizi kurang)
C.    Pemeriksaan Biokimia
-          HB    (menurun ) = 11,4 gr/dl  (N = 12 – 18 gr/dl)
-          leukosit 7,7 ribu /mmk
-          albumin 3,4 gr/dl
-           LED 30 mm/jam
D.    Pemeriksaan Fisik/klinis  
-          suhu 38,2 0C (tinggi)
-          nadi 92 x/menit
-          KU lemah
-          CM
E.     Asupan Zat Gizi
Implementasi
Energi
(kkal)
Protein
(gr)
Lemak
(gr)
Karbohidrat
(gr)
Asupan oral
1200
56
37
234
Kebutuhan
2106.5
78.9 
 35.1
368.6
% kebutuhan
57 %
71 %
105%
63%
Keterangan
Deficit
Sedang
Baik
Kurang

Ø  Keterengan :  
Klasifikasi tingkat kecukupan gizi (1999)
·         < 60 %             : deficit
·         60 -69 %          : kurang
·         70 – 79%         : sedang
·         80 – 120%       : baik
·         >120%             : lebih
Kesimpulan :
            Berdasakan hasil pengamatan yang akan di lakukan pada awal kasus, diketahui bahwa asupan pasien  dipenuhi dengan pemberian oral. Asupan makan pasien protein 71% tergolong sedang dan lemak kategori baik.

F.     Identifikasi masalah
·           Diagnose medis    :  Gastritis Kronis
·           Antropometri       : gizi kurang
·           Biokimia               : HB rendah
·           Fisik                     : KU lemah
·           Klinis                    : suhu tinggi
·           Kurang pengetahuan tentang gizi

v  BAGIAN 2. DIAGNOSIS GIZI
1.      Domain Clinical
Problem
Etiologi
Sign
Ø  NC – 1.4 
Perubahan fungsi saluran cerna
Ø  NC – 2.2
Perubahan nilai laboratorium yang berkaitan dengan gizi
Ø  Gastritis (Gangguan keseimbangan pertahanan mukosa lambung normal dengan sekresi asam lambung yang agresif)
Ø Hematemesis melena (luka/ kerusakan pada saluran cerna)
Ø  Anemia (Penurunan Hb)
Ø  Suka mengkonsumsi
      minuman soft drink
Ø  BAB  berdarah
Ø  Hb = 11,4 g/ dl

2.      Domain Behavioral Environment
Problem
Etiologi
Sign
NB – 1.1
Kurang pengetahuan yang berkaitan dengan gizi dan makanan
Pola makan yang salah
Suka mengkonsumsi
minuman soft drink

v  BAGIAN 3. INTERVENSI GIZI
A.    Planning
1.      Tujuan
a.       untuk menghilangkan gejala penyakit, dan menetralisir asam lambung,
b.      memperbaiki kebiasaan makan penderita.
c.       Meningkatkan asupan makanan sumber Fe sehingga tidak terjadi anemia
2.      Syarat Diet
a.       Energi cukup di berikan sesuai dengan kebutuhan yaitu 2106.5 kkal
b.      Protein cukup diberikan 15 %
c.       Lemak diberikan   15 %
d.      Karhohidrat cukup diberikan 60 – 75 %
e.       Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam
f.       Makanan yang disajikan harus mudah dicerna, tidak merangsang tetapi dapat memenuhi kebutuhan energi dan gizi, jumlah energipun harus disesuaikan dengan kebutuhan penderita.
g.      Mengkonsumsi jenis makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh secukupnya merupakan pilihan tepat, sebab lemak jenis ini lebih mudah di cerna.
h.      Porsi makanan yang diberikan dalam porsi kecil tapi sering.

3.      Prinsip diet
1.      Pasien dianjurkan untuk makan secara teratur, tidak terlalu kenyang dan tidak boleh berpuasa
2.      Makanan yang dikonsumsi harus mengandung cukup kalori dan protein (TKTP) namun kandungan lemak/minyak, khususnya yang jenuh harus dikurangi.
3.      Makanan pada diet lambung harus mudah dicernakan dan mengandung serat makanan yang halus (soluble dietary fiber)
4.      Makanan tidak boleh mengandung bahan yang merangsang, menimbulkan gas, bersifat asam, mengandung minyak/ lemak secara berlebihan, dan yang bersifat melekat.
5.      Selain itu, makanan tidak boleh terlalu panas atau dingin.

4.      Jenis diet makanan dan bentuk
Ø  Diet Lambung II Untuk penderita gastritis kronis.
Ø  Makanan yang diberikan berupa makanan lunak 


5.      Perhitungan kebutuhan zat gizi

BEE  = 655,5 + (9.6 x BBI ) + ( 1.4 xTB ) – (4.7 x U)
          =  655.5 + (9.6 x 63 ) + (1.8 x 170 ) – (4.7 x 22)
          = 655.5 + (604.8) + (306) – (103.4)
          = 1462.9
TEE  =  BEE x Faktor aktivitas x Faktor stres
                                 = 1462.9 x 1,2 x 1,2
         = 2106.5  kkal
Energy  = 2106.5  kkal
                        Protein             =  78.9  gr
Lemak             =    = 35.1 gr
 KH                  =   = 368.6 g

6.      Monitoring dan evalusai
a.      Monitoring
1.      Antropometri       :  BB, TB untul mengetahui status gizi
2.      Biokimia               :  HB, leukosit, albumin, LED di periksa    setiap hari /per 3 hari
3.      Fisik dan klinik    :  suhu, nadi, KU di periksa  setiap hari
4.      Dietary                 :  Bagaimana asupan makanan yang di berikan dari hari ke hari
b.       Evaluasi
1.      Membandingkan status gizi sebelum intervensi gizi
2.      Membadingkan data pemeriksaan biokimia sebelum dan sesudah apakah terdapat perubahan atau tidak
3.      suhu, nadi, KU di bandingkan sebelum intervensi gizi
7.      Terapi edukasi  
a.       Tujuan
1.      Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang infeksi saluran cerna atas, anemia, Diet lambung II, dan bentuk makanan lunak.
2.       Memperbaiki pola makan dan kebiasaan makan yang salah.
3.       Memberikan contoh bahan makanan dan menu gizi seimbang yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan.
b.      Topik : Diet lambung II dan makanan lunak
c.       Materi/pokok bahan :
1.      Pemahaman dasar mengenai pola makan dan kebiasaan makan yang baik.
2.       Penjelasan mengenai infeksi saluran cerna atas, anemia, Diet lambung II, makanan lunak
3.      Penjelasan mengenai bahan makanan yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan untuk penyakit infeksi saluran cerna atas.
d.      Sasaran : Pasien dan keluarga
e.       Metode : Penyuluhan dan konsultasi
f.       Tempat : Ruang rawat inap
g.      Waktu : 30 menit
h.      Alat peraga : food model
i.        Evaluasi : menanyakan kembali (post test) secara lisan
j.        Manfaat :
1.      Agar pasien mengetahui dan mematuhi terapi diet yang diberikan.
2.      Agar keluarga pasien dapat membantu kesembuhan pasien.






8.      Rekomendasi Menu ( menu sehari)

Waktu
Menu
Bahan
Makanan
Berat
(gr)
Nilai Gizi
Energi
(gr)
Protein
(gr)
Lemak
(gr)
KH
(gr)
Pagi
(07:00 )




Sneck
(10:00)

Siang
(12:00)





Sneck
(16:00)

Malam
(19:00)





Snack
(22:00)
Nasi  tim hati ayam



Buah
Bubur kacang hijau

Nasi bubur
Ikan rebus
Semur tahu
Tumis labu siam + tomat

 Buah
Biscuit
Jus  papaya

Bubur tim ayam





Buah 
Roti


Jus
Beras giling
Hati ayam
Tahu
Wortel
Bayam
Pisang susu
Kacang hijau
Santan
Gula aren
Beras giling
Ikan layang
Tahu
Labu siam
Tomat
Minyak
Semangka 
biskuit
papaya
gula
Beras giling
Ayam
Tahu
Kangkung
Labu kuning mudah
Apel
Roti tawar
Susu kental manis
Margarine
Melon
Gula
75
50
30
20
20
100
50
15
20
100
50
30
20
15
5
100
50
50
8
75
50
40
25
25

100
100
8

5
100
8
270.7
78.5
22.8
1.7
7.4
92
58
15.9
0.1
360.9
41
22.8
4
2.6
43.1
32
200
19.5
31
270.7
142.4
22.8
3
7.8

59
273.9
13.2

31.8
38.2
31
5
12.2
2.4
0.2
1.7
1
3.8
0.2
0
6.7
8.9
2.4
0.2
0.1
0
0.4
4
0.3
0
5
13.4
2.4
0.5
0.2

0.2
8.8
0.3

0
0.6
0

0.5
2.8
1.4
0.1
0
0.5
0.3
1.7
18.8
0.7
0.3
1.4
0.1
0
5
0.6
5
0.1
0
0.5
9.4
1.4
0
0.1

0.4
3
0.4

3.6
0.2
0
59.6
0.4
0.6
1.6
1.5
23.4
10.4
0
0
79.5
0
0.6
0.9
0.4
0
7.2
35.0
4.9
8
59.6
0
0.6
0.4
1.8

15.3
51.9
2.2

0
8.3
8

Total

2110.5
80.4
25.1
401.5
% kebutuhan

100 %
102 %
107 %
 101 %






Tidak ada komentar:

Posting Komentar